Hallo guys! 

Ayok kita eksplorasi profesi pustakawan. Apasih hubungan inovasi pustakawan dengan pelestarian tradisi Indonesia...

Profesi pustakawan merupakan kunci kuat akan perkembangan literasi di masyarakat dan tentunya! sebagai jendela pengetahuan dan dengan menggunakan inovasi-inovasinya pustakawan melestarikan tradisi dan budaya di Indonesia. Pustakawan, seolah menjadi penjaga api pengetahuan, terus melestarikan warisan literasi melalui tradisi perpustakaan yang kaya. Namun, di era digital, inovasi membuka pintu menuju dimensi baru.

Budaya merupakan warisan yang memiliki nilai tinggi bagi suatu bangsa. Budaya akan mengarahkan pemahaman anak bangsa terhadap suasana masyarakat dan perbedaannya, atmosfir politik yang mengitarinya, dan tingkat perkembangan intelektual yang melingkupinya. Warisan budaya dimaksud meliputi sesuatu yang berwujud seperti filosofi, nilai, keyakinan, kebiasaan, konvensi, adat istiadat, etika dan lain sebagainya. Disinilah perlu peran perpustakaan untuk menyelamatkan warisan tersebut dengan mengumpulkan, menyimpan, mengawetkan, dan melestarikan hail karya cipta, rasa dan karsa bangsa.

Tradisi pustakawan bukan sekadar tentang penyusunan dan pemeliharaan koleksi buku. Ini tentang keberlanjutan budaya literasi, penghormatan pada pengetahuan yang telah ada. Namun, tantangan modern memanggil pustakawan untuk menggali inovasi. Mereka menjadi kurator dunia digital, menggunakan keahlian yang sama untuk mengorganisasikan informasi di dunia maya. 

Dalam menelusuri tradisi, pustakawan menjunjung tinggi nilai-nilai seperti keakuratan dan kelengkapan informasi. Mereka merupakan penjaga atau pelindung etika literasi. Sementara itu, inovasi membawa perpustakaan ke era baru dimana akses cepat dan kolaborasi digital adalah kuncinya. Pustakawan, sebagai pengemudi perubahan, menyesuaikan diri dengan teknologi baru dan menghadirkan layanan yang relevan.

Pergeseran ini menciptakan ruang bagi perpustakaan untuk menjadi pusat literasi yang lebih dinamis dan inklusif. Seiring dengan tradisi yang dijunjung tinggi, pustakawan mengadaptasi peran mereka ke dalam era inovasi. Proyek-proyek digital, sumber daya daring, dan program-program kreatif menjadi daya tarik baru bagi pengunjung perpustakaan.

Berikut contoh upaya Perpustakaan serta Pustakawan “HAMKA” SD Muhammadiyah Condongcatur dalam upaya pelestarian budaya lokal:
  1.       Pembuatan Rumah Literasi Budaya Agraris

    Konsep layanan ini dibuat mengunakan bekas kandang kerbau, yang diletakan didepan pintu masuk sekolah. Layanan ini berisikan alat-alat pertanian tradisional jawa, seperti luku, garu, lumpang dan alat rumah tangga seperti gentong, lesung, dll. Selain menampilkan beberapa alat pertanian layanan ini juga memuat buku-buku mengenai budaya-budaya zaman dahulu mengenai pertanian. Pembuatan Rumah Budaya Leterasi Agraris ini, bertujuan untuk mengenalkan siswa tentang budaya pertanian masa lampau kepada siswa. Upaya ini dilakukan karena perpustakaan menyadari bahwa sekarang ini siswa tidak mengetahui budaya pertanian zaman dahulu.

    2.      Display Wayang dan Batik untuk Media Pembelajaran

    Display Wayang ini ditampilkan di ruang Perpustakaan. Wayang di display menggunakan kelir lengkap dengan lampu. Beberapa tokoh wayang seperti pandawa dan kurawa juga didisplay. Pustakawan juga membuat buku diskripsi tentang tokoh-tokoh wayang, seperti karakter dan sifat masing masih tokoh wayang. Selain itu perpustakaan “HAMKA” mempunyai display batik kas Yogyakarta yang termasuk budaya lokal. Layanan ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa budaya wayang jawa dan batik, beserta karakternya yang dapat dicontoh maupun tidak oleh siswa.

    3.      Tangga Literasi Wayang dan Aksara Jawa

    Tangga literasi wayang aksara ini diletakan di tangga sekolah. Di dekat pojok baca perpustakaan.Hal ini bertujuan mengenalkan siswa aksara jawa dan tokoh wayang. Hal ini memudahkan siswa dalam mengingat budaya lebih dekat.

    4.      Pembelajaran Perpustakaan Berbasis Budaya

    Pembelajaran perpustakaan berbasis budaya ini dilakukan dengan di perpustakaan. Perpustakaan bekerjasama dengan guru mata pelajaran dalam mengenalkan budaya melalui perpustakaan.Perpustakaan “HAMKA” SD Muhammadiyah Condongcatur sebagai sarana tempat memperoleh informasi mengenai budaya, baik koleksi maupun alat peraga.

    5.      Koleksi Budaya

    Perpustakaan “HAMKA” SD Muhammadiyah Condongcatur juga mempunyai koleksi mengenai budaya, seperti permainan tradisional, wayang, pepak basa jawa, dll. Hal ini bertujuan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar siswa.Selain itu juga sebagai pendukung layanan budaya.Koleksi ini diletakakan didekat layanan budaya yang diberikan.Sehingga pemustaka dapat mudah memperoleh informasi.

Dengan penjelasan diatas, sekarang kamu dapat mengetahui bagaimana perpaduan antara tradisi dan inovasi menciptakan ekosistem literasi yang seimbang. Pustakawan, sebagai pelopor perubahan, membimbing kita melalui lorong-lorong pengetahuan, dari halaman buku klasik hingga saat ini dimana pesatnya perkembangan dunia maya. Perjalanan ini bukan hanya merayakan warisan literasi masa lalu, tetapi juga merangkul perubahan yang membentuk literasi masa depan.

Jadi gimana nih, apa sekarang kamu sudah ada yang minat atau ingin menjadi Pustakawan? Yuk kita sama-sama melestarikan tradisi dan budaya Indonesia dengan inovasi-inovasi baru!